BUDAYA DAN INTEGRITAS AKADEMIK





Akhir-akhir ini kita sering mendengar kata budaya dan integritas yang dipasangkan dengan kata akademik. Mengapa demikian? Karena, akhir-akhir ini sangat banyak fenomena yang mencoreng dunia pendidikan. Mencoreng? Apa maksud mencoreng dunia pendidikan? Maksud dari mencoreng dunia pendidikan ialah saat ini banyak fenomena seperti mahasiswa yang mencontek saat ujian sampai dosennya yang melakukan plagiat atas karya tulis seseorang. Itu adalah fenomena yang sangat mencoreng di dalam dunia pendidikan khususnya di dalam Perguruan Tinggi.


Nah berikut akan dijelaskan lebih lanjut tentang Budaya dan Integritas Akademik.
  •  Budaya Akademik
Menurut Kristanto, budaya akademik ialah budaya atau sikap hidup yang selalu mencari kebenaran ilmiah melalui kegiatan akademik dalam masyarakat akademik, yang mengembangkan kebebasan berpikir, keterbukaan pikiran kritis-analitis, rasional dan obyektif dari warga masyarakat akademik.

Nah, di dalam budaya akademik jelas pasti ada faktor yang menghambat dan juga faktor yang mendorong terbangunnya budaya akademik. Apa aja sih isi dari faktor-faktor tersebut? Yuk kita lihat dibawah ini!

Faktor Penghambat:
1.       Budaya kolonial dan feodal
2.       Budaya otoritarian dan birokrasi
3.       Banyaknya seremonial
4.       Fasilitas, sarana, prasarana, dan dana kurang memadai
5.       Dosen dan mahasiswa belum menghayati budaya akademik
6.       Dosen dan mahasiswa belum terbiasa berpikir ilmiah akademik
7.       Perguruan tinggi mencari keuntungan

Faktor Pendorong:
1.       Sikap mental dan tanggung jawab dosen dan mahasiswa dalam mengembangkan budaya akademik melalui PBM
2.       Sikap mental dan tanggung jawab pimpinan mengembangkan budaya akademik melalui penyelenggaraan aktivitas Tridarma Perguruan Tinggi
3.       Sikap mental dan tanggung jawab karyawan dan staf administrasi mengembangkan budaya akademik melalui pelayanan kegiatan akademik
4.       Kecukupan dana, fasilitas, sarana prasarana untuk mengembangkan budaya akademik melalui kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi
5.       Lingkungan sosial budaya masyarakat untuk mengembangkan budaya akademik.

  • Integritas Akademik


Menurut Supriyadi di dalam website FK-UGM menjelaskan bahwa, integritas akademik ialah prinsip-prinsip moral yang diterapkan dalam lingkungan akademik, terutama yang terkait dengan kebenaran, keadilan, kejujuran.

Di dalam integritas akademik juga ada nilai-nilai yang perlu dicapai, apa aja sih nilai-nilai itu?
1.       Jujur (honesty), sikap akademisi dan staf akademisi harus jujur secara pribadi maupun intelektual dalam proses belajar, mengajar, penelitian dan pelayanan.
2.       Kepercayaan (trust), setiap akademisi dan staf akademisi harus dapat percaya bahwa setiap orang dan sistem dalam lingkungannya mendukung kebebasan bertukar pendapat dan kemampuan mencapai potensi yang maksimal
3.       Adil (fairness), semua orang dalam lingkungan akademis harus diberlakukan adil
4.       Menghormati (respect), menghargai orang lain dan hasil karya orang lain serta mampu menerima dan menghargai keberagaman pendapat orang lain
5.       Bertanggung jawab (responsibility), percaya bahwa setiap orang harus siap bertanggung jawab dan mengambil tindakan jika terjadi pelanggaran dalam nilai-nilai akademik

Dalam Integritas Akademik juga ada beberapa istilah yang sering digunakan, berikut adalah istilah-istilah terkait dengan Integritas Akademik.
1.       Academic Misconduct
perilaku mahasiswa yang tidak jujur yang mengakibatkan pelanggaran standar akademik. Contohnya itu seperti mencontek, plagiarisme, dan atau mengubah data penelitian.
2.       Academic honesty
Upaya yang dilakukan mahasiswa ataupun sebuah institusi untuk mempertahankan kejujuran akademik. Hasil yang diperoleh mahasiswa atau institusi adalah murni, bukan dari plagiarisme ataupun tindakan lainnya yang melanggar standar akademik.
3.       Research atau scientific misconduct
Ini adalah sebuah plagiarisme yang dilakukan dalam mengajukan proposal, melaksanakan penelitian, mereview penelitian ataupun melaporkan hasil-hasil penelitian. Tetapi, research misconduct tidak mencakup kesalahan murni dan perbedaan pendapat.

Setelah dijelaskan tentang istilah-istilah yang sering digunakan didalam integritas akademik, berikut juga akan dijelaskan tentang Bentuk-Bentuk Disintegritas Akademik. Tetapi, sebelumnya perlu diketahui juga nih kalau integritas itu dibagi dua, yaitu integritas akademik dan integritas non-akademik. 

Jenis Integritas Akademik
a.       Absen, yaitu ketidakhadiran pada kegiatan pembelajaran dengan ataupun tanpa alasan yang dapat dibuktikan
b.      Plagiarisme, menggunakan hasil karya orang lain, baik yang dipublikasikan atau tidak dan tanpa memberikan pengakuan dengan menyebutkan sumber referensinya secara lengkap.
c.       Curang, setiap usaha yang dilakukan mahasiswa atau orang lain secara tidak jujur yang tujuannya untuk mengambil keuntungan yang tidak adil dalam proses pembelajaran atau penilaian.
d.      Kolusi, bekerjasama dengan mahasiswa lain untuk mengerjakan penugasan yang akan dinilai.
e.      Fabrikasi, mengarang data atau hasil penelitian ataupun dalam mencatat atau melaporkan hasil penelitian tersebut.
f.        Falsifikasi, mengubah atau menghilangkan data atau hasil penelitian sehingga hasil penelitian tidak tercatat secara akurat.
g.       Ghosting, meminta jasa orang lain untuk menuliskan atau mengerjakan tugas untuk mahasiswa tertentu.
h.      Deceit, pernyataan, tindakan, alat atau piranti yang dipergunakan secara tidak jujur untuk berbohong.
i.         Gratifikasi, tindakan untuk menyenangkan orang lain yang dapat memberikan keuntungan bagi mahasiswa tersebut.

Jenis Integritas Non-akademik
a.       Impersonasi, membuat pernyataan tentang meniru ucapan, gerakan atau tindakan orang lain dengan tujuan mengambil keuntungan untuk diri sendiri.
b.      Pelecehan, tindakan yang merendahkan martabat orang lain, dapat berupa pelecehan intelektual dan seksual.
c.       Merokok, sebuah universitas memberlakukan kawasan tanpa merokok. Jadi, seluruh sivitas akademika tidak diperbolehkan merokok dilingkungan kampus tersebut.
d.      Penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, seluruh mahasiswa dan sivitas akademika tidak diperbolehkan menggunakan barang-barang yang telah disebutkan tadi.
e.      Perilaku yang berlebihan, memuji yang berlebihan, perkelahian, ancaman terhadap civitas akademika (bullying).
f.        Pencurian, perusakan atau tindakan kriminal lainnya, keterlibatan dalam pencurian dan perusakan fasilitas yang tersedia di lingkungan kampus.


Setelah kita tahu bentuk-bentuk disintegritas akademik, kita juga harus tahu nih bagaimana cara menangani kasus-kasus disintegritas akademik. Tapiiii, sebelumnya coba yuk kita cari tahu dulu kenapa sih disintegritas akademik itu terjadi?


Ternyata, Disintegritas Akademik itu terjadi karena ketakutan pada mahasiswa. Mahasiswa takut akan mengalami kegagalan pada tugas yang mereka kerjakan. Karena takut akan gagal, mahasiswa pun melakukan tindakan yang curang. Seperti mencontek hasil teman, melakukan plagiarisme, ataupun kecurangan-kecurangan lainnya. Ketakutan ini terjadi juga bisa jadi karena sistem pendidikan yang sangat berorientasi pada nilai, jadi terkadang para pendidik hanya melihat hasil dari tugas mahasiswa saja tidak melihat proses dari tugas yang mahasiswa telah kerjakan, dan juga ketidakmampuan pendidik dalam mengkomunikasikan bahan kuliah yang mereka berikan. 

Oleh karena itu, dosen sebagai pendidik yaitu pembentuk sikap dan peningkat hasrat berpikir, dituntut untuk turut memperbaiki sistem pendidikan. Dan jika mahasiswa diketahui melakukan kecurangan pada akademik, mahasiswa akan dikenakan sanksi dan sanksi yang mahasiswa dapatkan tergantung pada tingkat keseriusan pelanggaran. Ketidakjujuran akademik dapat berakibat pada pengurangan nilai, kewajiban membuat ulang tugas, skorsing, tidak lulus dari suatu mata kuliah, sampai pengusulan pemberhentian sebagai mahasiswa.



Nah itu lah uraian tentang Budaya dan Integritas Akademik. semoga kita sebagai generasi penerus bangsa tidak terlibat dalam kasus-kasus disintegritas akademik. karena jika dari dalam dunia pendidikan saja kita sudah berbuat curang, pasti di dunia kerja nanti kita akan melakukan hal yang sama. Bisa dibayangkan kan bagaimana jadinya jika banyak generasi penerus bangsa yang melakukan kecurangan-kecurangan dari sekarang? Maka dari itu, ayo jadilah mahasiswa yang jujur dalam dunia pendidikan!!

Semangat dan semoga uraian-uraian diatas dapat membantu anda semua.





source:
Yufiarti dan Lussy Dwi Utami. 2017. Orientasi Baru dalam Pedagogik. Jakarta: CHCD Offset.
https://sites.google.com/site/pengetahuanenergiuinsuska/integritas-akademik


Comments

  1. Bagus banget blognya memberikan informasi untuk semua orang akan kejujuran dalam pendidikan . Terimakasih infonya

    ReplyDelete
  2. Sangat bagus. Terima kasih

    ReplyDelete
  3. good oneπŸ‘ŒπŸΌπŸ‘πŸ»

    ReplyDelete
  4. infonya berguna bgttt hehehe

    ReplyDelete
  5. now I know more... thank u for sharing this helpul article

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. Artikelnya sangat bermanfaat dan membantu memahami lebih jauh. Tapi aku jadi penasaran, contoh perilaku yang ada di artikel itu kan perilaku yang melanggar integritas, lalu bentuk perilaku yang menggambarkan integritas apa ya? Kemudian faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi integritas? Terima kasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts